Perwakilan Pelajar SMA di Kabupaten Balangan, Dapatkan Sosialisasi Cegah Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Ketua tim satgas pencegahan Tindak kejahatan Terorisme Provinsi Kalimantan Selatan Kompol Gita Ahmadi Suhandi paparkan bahaya intoleransi, radikalisme dan terorisme dan tips penanganannya kepada perwakilan seluruh pelajar Sekolah menengah Atas Sekabupaten Balangan, Kamis (26/10) pagi.

Memimpin kegiatan sosialisasi pencegahan Intoleransi, Radikalisme dan terorisme, dirinya mengharapkan generasi penerus bangsa terhindar dari ideologi radikal tertentu yang dapat mengakibatkan menurunnya nilai nilai luhur bangsa Indonesia.

Dijelaskan Kompol Gita, Intoleransi merupakan sifat ketidakmampuan untuk menerima atau menghormati pandangan, keyakinan, atau budaya yang berbeda. Contohnya, jika seseorang menolak untuk menghormati agama atau kepercayaan lain, ini dapat dianggap sebagai intoleransi.

Sedangkan terorisme adalah tindakan kekerasan atau ancaman serius untuk mencapai tujuan politik atau ideologis dengan cara merugikan orang atau harta benda. Contohnya, kelompok teroris yang menggunakan serangan bom atau pengeboman untuk mencapai tujuan mereka.

Radikalisme adalah dukungan kuat terhadap perubahan tajam dalam ideologi atau pandangan politik. Dalam konteks negatif, radikalisme dapat berarti dorongan untuk menggulingkan pemerintah atau mengganti ideologi negara. Contohnya, gerakan radikal yang ingin mengganti sistem pemerintahan dengan sistem yang berdasarkan hukum agama atau hilafah.

“Tidak ada agama apapun memerintahkan untuk melakukan kejahatan,” tegasnya.

Media yang dijadikan sarana untuk penyebaran ideologi melalui media sosial, forum sekolah hingga tingkat kuliah dan jaringan intenet lainnya.

“Hati hati dalam bermedia sosial, jangan asal share informasi seperti Penyebaran propaganda, karena jaringan teroris ini tidak hanya bekerja di dunia nyata, mereka juga melakukan penyebaran paham radikalisme melalui media sosial,” pesan Kompol Gita.

Jaga adab dan aqhlak adik adik, Percuma kita pintar tapi tidak berakhlaq, nilainya Nol,” tutupnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bagi peserta sosialisasi dengan pertanyaan seputar pencegahan terorisme di lingkup tempat tinggal, peningkatan toleransi hingga aman bermain media sosial.

 680 total views,  1 views today

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *